Senin, 04 September 2017

Agresi Budaya Korea Melalui K-Pop di Indonesia

Saat ini sebagian besar lapisan masyarakat Indonesia pasti sudah tak asing lagi mendengar istilah ‘K-pop’. Banyak sekali lapisan masyarakat menyukai salah satu genre musik pop yang sekarang sedang hits di Indonesia. Demam korea atau yang dikenal sebagai Hallyu di Indonesia telah menjangkiti kalangan anak muda selama kurang lebih sepuluh tahun. Mendunianya wabah demam Korea di dunia, termasuk di Indonesia terjadi karena semua pihak di Korea Selatan itu bersinergi. Tak hanya perkembangan teknologi yang semakin maju, Korea juga menggarap sisi budaya mereka. Kalangan muda Indonesia yang hakikatnya sebagai konsumen potensial budaya populer, menjadi sasaran Negara Korea untuk membawa masuk Budaya K-POP ke Indonesia. Kenapa budaya K-POP dapat dikenal dan diminati dengan mudah oleh kalangan masyarakat di Indonesia? Mungkin saja karena variasi musik yang ditawarkan bermacam-macam, mulai dari pop, dance, elctropop, hip-hop, rock, R&B, juga electronic. Korea memang mampu membaca potensi pasar. Generasi muda yang sangat potensial juga berhasil mereka garap untuk semakin menguatkan posisi mereka di dunia internasional. Ketampanan dan kecantikan serta fashion yang menarik dari bintang-bintang atau artis Korea-nya sendiri yang menjadikan alasan masyarakat menyukai budaya K-POP. Salah satu sebab masuk dan menyebarnya demam K-POP di indonesia adalah dari sejak masuknya musik dan film drama ala Korea yang masuk ke Indonesia. Hubungan internasional merupakan suatu sistem hubungan antar negara yang berdaulat dalam pergaulan internasional yang menjadikan kegiatan diplomasi sebagai suatu elemen utama bagi suatu negara sebagai faktor penentu eksistensinya dalam hubungan internasional. Merambahnya budaya K-pop di Indonesia dapat dan telah digunakan untuk berbagai kepentingan, termasuk perusahaan-perusahaan Korea. Secara tidak langsung tentu mendongkrak produk-produk mereka. Perkembangan K-pop didukung oleh peran sinkronisasi antara aktor negara, yakni Pemerintah Korea Selatan itu sendiri dengan aktor non-negara seperti para pelaku bisnis, masyarakat, selebritis dan media. Indonesia dianggap sebagai salah satu negara penting yang menjadi target penyebaran kebudayaan Korea. Salah satu alasan karena banyaknya pekerja Indonesia yang bekerja di Korea dan banyaknya orang Korea yang berinvestasi serta tinggal di Indonesia. Karena itu penting bagi Korea untuk membangun Pusat Kebudayaan di Indonesia untuk saling memperkenalkan budaya dalam hubungan Indonesia – Korea ke depan. Dengan membangun pusat budaya dan melakukan penyebaran budaya, Korea jadi tau apa yang dimau dan bagaimana gambaran Korea di mata masyarakat Indonesia. Pemerintah Korea menjadikan K-POP sebagai upaya pembangunan citra ataupun nation-branding Korea Selatan. Adapun pembangunan citra dinilai penting untuk menciptakan ketertarikan negara lain guna menjalin dan memperat hubungan bilateralnya sekaligus untuk memperkukuh posisinya di forum internasional. Korea sudah jelas mengikuti jejak dan belajar dari negara pendahulunya yang memasukan budaya mereka ke Indonesia, yaitu budaya Jepang. Sebelum merebaknya demam K-pop, J-pop sudah lebih dahulu masuk ke Indonesia dan menciptakan dampak seperti Korea saat ini. Korea muncul dengan lebih fresh dan dinamis dengan teknologi yang lebih canggih dan perkembangan media yang lebih maju. Kebangkitan teknologi dan penjualan produk elektronik, artis, film, musik, dan lain-lain saling mendukung sehingga mampu menjadikan Korea Selatan semakin berkembang dan maju, dan menjadikan jalurnya lebih mudah untuk menguasai pasar dunia. Analisis dalam negara yang terinfluence K-pop K-pop adalah salah satu pesan verbal melalui media entertainment yaitu musik. Pada awalnya K-pop hanya populer di lingkup asia saja, namun semakin berkembang dan menjamur diseluruh penjuru dunia. Di negara asalnya yaitu Korea, K-pop menjadi suatu fenomena yang sangat biasa dan menjadi gaya hidup anak muda-anak muda disana. Di korea K-pop bukan sekedar genre musik, tetapi sudah menjadi kebudayaan dan gaya hidup dan sudah tidak dapat terlepas dari negara tersebut. Lalu kemana budaya asli korea selatan, itu yang menjadi problema saat ini di negeri ginseng tersebut. Dimana budaya baru lebih populer di mata dunia dibandingkan budaya asli. Populernya budaya K-pop menjadi topik yang sering diperbincangkan belakangan ini. Indonesia salah satu negara yang terpengaruh sangat besar oleh budaya K-pop. Itu dapat ditunjukan dengan banyaknya boy band dan girl band yang meniru boy band dan girl band korea. Hal tersebut menyebabkan ketidakstabilan budaya di Indonesia, karena anak mudanya lebih tertarik mempelajari kebudayaan negara lain dan cenderung lebih bangga dibandiing dengan budaya negara sendiri. Sangat ironi memang, ketika melihat para penerus bangsa kecintaan terhadap budaya negara sendiri sedikit demi sedikit terkikis karena pengaruh budaya negara lain. Dengan memvirusnya budaya K-pop di Indonesia menjadikan negara kita negara yang tidak mempunyai identitas yang jelas. Kenapa tidak, negara kita ini adalah negara yang sangat mudah dipengaruhi oleh kebudayaan asing. K-pop memang menjadi salah satu senjata negara Korea selatan untuk menyebarkan budaya dan paham mereka, dan bisa dikatakan imperialisme budaya. Imperialisme budaya ini disebabkan oleh globalisasi yang semakin berkembang, dan negara maju pun akan sangat mudah menyebarkan kebudayaan mereka ke seluruh penjuru dunia melalui media masa, dan negara-negara berkembang sangat rentan terpengaruh termasuk negara kita Indonesia. Dalam perspektif kebudayaan, ini akan sangat menjadi ancaman terhadap kebudayaan asli negara kita. Karena memang K-pop sasaran utamanya adalah remaja yang tingkat kestabilan emosinya masih labil, sehingga akan sangat mudah terpengaruh. Lalu bagaimana nasib kebudayaan negara asli kita jika anak mudanya lebih cinta terhadap kebudayaan asing. Jika tidak dicegah dari sekarang, kebudayaan negara kita akan hilang. Pengertian Komunikasi Internasional, KLB, dan K-pop a.Komunikasi internasional adalah komunikasi yang dilakukan oleh komunikator yang mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan kepentingan negaranya kepada komunikan yang mewakili negara lain. b.Komunikasi lintas budaya (KLB) adalah komunikasi dimana pelaku komunikasinya berasal dari kebudayaan yang berbeda, seperti komunikasi antar ras, antar suku, antar etnis hingga antar bangsa. c.Korean Pop (musik pop Korea) yang biasa disebut K-pop, yaitu jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Demam K-pop pun kini sudah mendunia tidak hanya di Indonesia saja. Demam budaya pop Korea ini melanda Indonesia dilatarbelakangi fenomena Piala Dunia Korea-Jepang 2002 yang berakhir dengan masuknya Korea sebagai kekuatan empat besar dunia, jadi K-pop telah menginfluence Indonesia selama sepuluh tahun terakhir. Di Indonesia banyak dijumpai remaja yang meniru gaya pop Korea tersebut, mulai dari gaya rambut, model pakaian, aksesori, pola hidup, dan cara berinteraksi dengan teman sebayanya. Globalisasi budaya K-pop atau Korean Wave (Hallyu) ini berhasil mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia. Gaya pakaian masyarakat terutama remaja kini lebih menyukai dan menggandrungi pakaian ala Korea karena style Korea dinilai menarik, ceria, keren dan tidak membosankan. KESIMPULAN Korean Pop atau K-pop memberikan pengaruh yang besar pada segi kultural di Indonesia saat ini. Korea hanya mengedepankan gaya Korea saja, dan hal tersebut menyebabkan orang Indonesia seperti tidak mempunyai jati diri karena budaya bangsa yang mulai memudar dan tergeser oleh trend masa kini. Seperti bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia atau “Bahasa Indonesia” yang merupakan jembatan utama bagi masyarakat Indonesia dalam belajar dan beradaptasi, namun saat ini sudah mulai luntur dengan banyakya pemuda bangsa yang semakin tertarik untuk mempelajari dan mendalami bahasa Korea bahkan tulisan Korea (Hangul) yang sangat sulit pun. Tidak hanya dalam bahasa, musik dan fashion di Indonesia pun bisa dibilang meniru (plagiasi) dari negara Ginseng tersebut. Banyak sekali model pakaian khas Korea yang ditiru oleh masyarakat Indonesia. Mareka menilai desain dan warna pakaian ala Korea terlihat lebih menarik, segar, variatif, dan serasi. Masyarakat Indonesia tertarik dengan apa yang dilihatnya (Orang Korea yang terlihat serasi dengan pakaian apapun), lalu mereka melakukan pembelian pakaian yang ia mau demi meniru artis idolanya, apalagi transaksi tersebut semakin mudah dilakukan dengan banyaknya toko online yang menjuan pakaian dan aksesori ala Korea itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Libas Filipina 9-0, Timnas U-19 Ukir Dua Rekor

Para pemain timnas U-19 merayakan gol Egy Maulana ke gawang Myanmar pada pertandingan Piala AFF U-18 2017, Selasa (5/9/2017). Para pemain ti...