Selasa, 05 September 2017
Benteng Kuto Besak “BKB” ini merupakan sebuah bangunan kokoh dan megah yang terletak di tepian Sungai Musi, di nilai tidak salah dan memang benar – benar bahwa bangunan BKB merupakan sebuah bangunan benteng yang memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Jika Anda berkunjung pada sore hari ke benteng ini, Anda bisa melihat dan menikmati sunset disini sambil menikmati kuliner khas di sepanjang bangunan Benteng Kuto Besak, dan pada malam harinya, Anda juga bisa melihat dan menikmati pemandangan Jembatan Ampera yang tampak megah dihiasi oleh lampu-lampu warna warni ketika malam. Ampera di malam hari Bagaimana? pemandangan yang romantis.
Nah, Jika Anda ingin dan berniat untuk melihat keindahan dan kemegahan bangunan Benteng Kuto besak yang menjadi kebanggan masyarakat kota ini, segera datanglah berkunjung ke Kota Palembang Sumatera selatan.
Sejarah
benteng kuto besak palembang sumatera selatanBenteng Kuto Besak merupakan sebuah bangunan keraton yang pada abad ke 18 menjadi pusat Kesultanan di Palembang. Gagasan pokok mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang masa pemerintahannya pada tahun 1724 hingga 1758 dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh raja ke dua yaitu Sultan Mahmud Bahauddin II yang memerintah pada tahun 1776-1803.
Sultan Mahmud Bahauddin ini merupakan seorang tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam perniagaan internasional, serta seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara. yang menandai perannya sebagai sultan, ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak.
Pembangunan
benteng_kuto_besakBenteng ini mulai proses bangun pada tahun 1780 oleh seorang arsitek yang tidak diketahui dengan pasti dan pelaksanaannya pengawasan pekerjaan dipercayakan pada seorang Tionghoa. Semen pada perekat batanya menggunakan bebatuan kapur yang ada di sekitar daerah pedalaman Sungai Ogan dicampur dengan putih telur.
Menghabisakan waktu pembangunan Kuto Besak ini ± 17 tahun. Keraton ini ditempati secara resmi oleh sultan pada hari Senin pada tanggal 21 Februari 1797. keraton baru berdiri di posisinya yang sangat terbuka, strategis, dan sekaligus indah. Posisi kuta Besak menghadap ke Sungai Musi.
Di bagian dalam keraton khusus untuk tempat kediaman raja, lebih tinggi beberapa meter dari bangunan biasa. Seluruhnya bangunan dalem dikelilingi oleh dinding yang tinggi sehingga menjadikan suatu perlindungan bagi raja. Tak seorang pun boleh memasuki tempat tinggal raja ini kecuali para keluarganya atau orang yang menjadi kepercayaannya.
Saat melawan penjajah Belanda pada tahun 1819, ada sebanyak 129 meriam yang berada di atas tembok Kuto Besak. Sedangkan saat peperangan yang terjadi pada tahun 1821, hanya ada 75 meriam di atas dinding Kuto Besak dan 30 pucuk di sepanjang tembok sungai, yang siap siaga.
Tiket Masuk
Untuk masuk ke lokasi benteng, Anda cukup menyediakan uang tiket masuk Rp. 5.000
Alamat
Jalan Sultan Mahmud Badarudin, 19 Ilir, Bukit Kecil, Palembang, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30113, untuk mempermudah menemukan lokasi bisa klik [ Maps Benteng Kuto Besak ]
https://wisatasumatera.com/benteng-kuto-besak-palembang/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Libas Filipina 9-0, Timnas U-19 Ukir Dua Rekor
Para pemain timnas U-19 merayakan gol Egy Maulana ke gawang Myanmar pada pertandingan Piala AFF U-18 2017, Selasa (5/9/2017). Para pemain ti...
-
KUALA LUMPUR, - Kontingen Indonesia berhasil menambah tiga medali emas, 11 medali perak dan lima medali perunggu sepanjang Jumat (25/8/2017...
-
Saat ini sebagian besar lapisan masyarakat Indonesia pasti sudah tak asing lagi mendengar istilah ‘K-pop’. Banyak sekali lapisan masyarak...
-
Objek Wisata Pantai Bandengan Jepara kalian tau tidak Selain terkenal dengan sebutan Pantai Bandengan, pantai ini juga sering disebut denga...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar